Posts

Tulisan Untuk Senja

Hi Senjaku... Aku tak pernah mengira akan mendapatkan senja terbaik, yah walau kini sudah berganti malam. Tapi aku bersyukur pernah bersama senja terbaik untuk beberapa waktu. Hal yang selalu aku pikirkan ribuan kali, untuk mengenalkan senja pada duniaku. Banyak ketakutan-ketakutanku yang kadang membuatku harus berpikir berulang-ulang. Bukan aku mau menyembunyikan, tapi rasanya senja itu mau kusimpan sendiri sebagai bagian indah dari perjalanan hidupku.  Yah..aku menyebutnya senja. Seseorang yang hadir bukan sebagai pelagi setelah badai. Tapi hadir sebagai senja yang memecah teriknya siang walau mengantarkan aku untuk bertemu malam yang gelap. Aku menyebutnya senja karena dia dapat hadir dan memberi warna lebih indah dan lebih lama dari pelangi. Karena pelangi hanya muncul sesaat dan menghilang karena bias cahaya. Tidak banyak yang akan aku ceritakan, karena bagiku semua cerita kita, punya kesan sendiri dan akan selalu aku rasakan sendiri saja. Yang perlu dunia ku tahu, jik...

Hadiah untuk Sahabat yang menyebalkan

Jadi, post kali ini saya dedikasikan sepenuhnya untuk m anusia ter-paling-menyebalkan yang ada di list sahabat saya. Anak dari timur yang kalo ngomong selalu ngegas awalnya. Manusia yang awalnya terlalu egois untuk orang lain, bahkan kadang ga mikirin perasaan orang lain.   Manusia yang dulunya susah banget bilang maaf padahal dia salah. Dan sifat-sifat menyebalkan lainnya yang punya segudang list di ingatan aku. Tapi herannya aku tetap ga pernah bisa sepenuhnya benci.  Dipertemukan di bandung, di salah satu kampus pariwisata terbesar. Awalnya ekpektasi ku ga terlalu tinggi, hanya sekedar oh iya dia teman satu kelas, dia salah satu dari 12 temen cowok dikelas, semoga dia ga rese, dan ga aneh-aneh. Kenal cuma dari sekedar hi, yah lalu mengalir... dan ter-paling ga expect kalo dia ternyata salah satu dari sahabat yang ada di up and down kehidupan aku saat ini.  "Hey vin, lo tau kan gue adalah salah satu orang yang gengsinya gede banget kalo ngebahas tentang lo. Tapi lewa...

Seru-seruaan yuk!

Hi! Aku lagi gabut nih, sebenernya mau nulis tentang gimana kamu harus bersyukur dgn pekerjaanmu sekarang. Tapi berat banget ya? Nanti deh lain kali aja kalo otaknya lagi mau bekerja berat. Nah! Hari ini aku mau bahas topik yang seru-seru yuk. Tentang kisah cinta remaja dan orang-orang di range umur seperti aku. Lepas dari remaja tapi belum cukup dikatakan dewasa *eaaa bahasanya* Ini masalah percintaan yang sering jadi problematika, kalo para pembacaku punya pendapat lain, boleh banget di share di kolom komentar ya. Hehe! Okay, let me know about "cinta beda agama" Asik ga tuh? Kayak paham aja ya, padahal aku mah jomblo. Tapi ini topik yang sangat-sangat menarik untuk dibahas menurutku. Karena aku banyak baca buku dan nonton film, case ini jadi konflik utama. Ga cuma di dunia itu doang, tapi dunia nyata pun banyak banget yang mengalami. Banyak banget pengalaman dari temen-temenku yang mengalami ini, dan dari cerita sebenernya saat menjalani mereka happy aja layak...

My Life Journey on 22 years

Hai, my lovely diary! Sekarang jadi sering banget nulis, jadi suka banget mengungkapkan lewat tulisan. Setelah selama ini Allah kasih orang-orang yang selalu setia mendengarkan betapa talketip-nya aku. Tapi karena sekarang jauh dari mereka, alhasil cuma bisa cerita sekali-kali doang sama mereka karena sudah sibuk masing-masing. Sesuai dengan title pada tulisan kali ini, yak...kehidupanku setelah 22 tahun ternyata makin-makin. Banyak yang berubah di 22 ini, kecuali status hubungan. Masih jalan ditempat dan setia pada kesendirian a.k.a jomblo =D *ga boleh ketawa* 2 still my fav number, tapi 22 bukan angka yang aku suka. Kenapa? Karena di umur ke 22 kehidupanku seperti sedang naik wahana permainan roller coaster. Tapi diumur sekarang aku mulai mengajak diriku berdamai dengan egoku. Juga berdamai dengan semua yang sudah di kasih Allah, karena tanpa rasa syukur mungkin apa yang sedang berjalan sekarang akan terasa berat berkali-kali lipat. Awalnya aku sangat tidak bisa mengikuti ap...

Tulisan Rindu

Bulan ini tepat bulan kelima ku meninggalkan kota yang sering disebut Paris Van Java, masih seperti mimpi. Tapi inilah takdir, mungkin suatu saat kenangan indah selama berada di kota itu dapat aku ceritakan ke generasi-generasi penerusku. Tapi jujur, hati kecilku masih berharap ada jodoh pekerjaan yang membawa aku kembali ke kota itu. Kota yang memberikan sangat banyak pelajaran hidup, memberikan sangat banyak kebahagiaan serta kota yang juga banyak memberikan air mata. Dibilang menyesal? Tidak..aku sangat bersyukur atas semua jalan yang Tuhan berikan sekarang. Namun semenjak kepulanganku kembali ke kota kelahiranku, aku merasa asing. Ada banyak hal yang membuat ku merasa kota ini jadi kota yang tak aku kenal. Tapi dibalik itu semua, aku sangat menikmati waktu-waktu bersama keluarga yang sempat aku lewatkan selama jadi mahasiswa di perantauan. Kehidupanku berubah, kini aku telah menjadi seorang karyawan. Aku tidak lagi menikmati serunya menggunakan transportasi umum seperti an...

BANDUNG-Ku 2017 vol 2

Yaps...baru ngeh setelah nonton film Dilan, ini judul mirip yak. Bedanya Dilan di tahun 90an, kalo aku di 2017. Jeda waktu dari yang tulisan terakhir ke tulisan ini cukup lama. Sebenernya niat dari awal emng ingin kembali aktif nulis. Walau hal random sekalipun, tapi karena raga ini cuma satu dan tanggung jawab yang makin bejibun terpaksalah nulis agak ke skip. Berat untuk konsisten nulis karena jadwal kesibukan, tapi gara-gara bertemu dengan seseorang yang sosoknya sangat memotivasi, jadi tetap ingin konsisten walau berat. Kata beliau, "lanjutkan saja hobimu nak, siapa tau jadi sumber rezeki lain. Tapi jangan berharap jadi yang utama". Siapa bapaknya? Nanti yah...kita lanjutkan drama Bandung-ku 2017 dulu. Hehe.. Baiklah sebenarnya aku disini mau share tentang kehidupanku pasca drama skripsi, tapi aku lupa ternyata selama skripsi ada hal-hal seru yang mewarnai penulisan skripsiku. Apa itu? Social life ku selama skripsi wkwk. Nah kalo di tulisan sebelumnya aku banyak men...

BANDUNG-ku 2017

Gatau mesti senang atau sedih di 2017. Iyah...2017 adalah tahun terberat, karena ini tahun terakhir jadi mahasiswa. It's means tahun terakhir jadi penduduk sementara di kota Bandung. Ketika postingan ini naik, aku sudah benar-benar meninggalkan bandung. Dan aku gatau apakah jodoh pekerjaanku akan membawaku kembali ke kota yang sudah punya 1000+++ cerita di hidupku ini. Kenapa postingan ini aku naikan di awal tahu 2018? Karena aku hanya ingin mengulik bagaimana berwarnanya 2017 ku dengan awan kelabu wkwk. Yah..setelah 2016 sangat-sangat bersyukur diberi kesenangan yang bertubi-tubi. 2017 ini Allah menguji keteguhan imanku, untuk tetap bertahan dan menyelesaikan atau berbalik arah dan meninggalkan semua sebelum sempat aku selesaikan. Bandung emang sangat-sangat berjasa mengubah kehidupanku, kehidupan yang tadinya "manja" serba gatau ini itu, serba ga berani ini itu menjadi seorang yang serba bisa. serba berani. dan serba sendiri. Tapi di 2017 ini malah jadi agak sedikit...