"DEWASA"

Pernah ngerasain ga sih, pingin mutusin suatu keputusan tapi harus izin dari orang tua karena ada pepatah bilang "restu orang tua yang meridhoi anaknya merupakan ridho Allah juga" dan saat jawaban yg diinginkan degan jawaban yang dikasih orang tua beda. Mereka malah ga ngizinin dan malah menentang. Tujuannya mereka pasti baik, tapi gatau kenapa nyeseknya lebih dari tau kalo pacar kita selingkuh di belakang kia. Pingin coba ngasih pendapat juga takutnya malah jadi ngelawan orang tua. Tapi selama Allah ngasih kesempatan saya nikmatin bumi selama 18 tahun ini, baru kali ini ngalami "kegalauan" yang luar biasa ketika keputusan yang di ambil malah ga diperbolehkan sama orang tua. Sering sih kalah adu pendapat sama orang tua tentang suatu hal, dan kalo pun kalah kadang cuma bisa nerima dan yakin kalo apa yang dibilangin sama orang tua adalah yang terbaik. Tapi gatau kenapa untuk keputusan yang satu ini kurang bisa nerima dan sedih pas dibilang ga boleh. Gatau harus pake cara apa biar orang tua percaya, dan ngerubah keputusan mereka. Secara saya udah 18 tahun, udah hampir 1 tahun hidup sendirian jadi anak rantau dan mutusin hal yang serba darurat sendirian, dan saya rasa mereka juga udah ngasih kepercayaan mereka walau belum 100%. Tapi kenapa untuk keputusan yang satu ini mereka susah banget ngasih kepercayaannya, masih meragukan dan terkesan ga percaya. Sedih sesedih sedihnyaa, gatau harus gimana, antara memang ga mau ngebantah mereka dan takut jadi anak durhaka sama takut juga sama Allah. Padahal untuk umur 18 tahun sudah tergolong dewasa dan pasti tau milih mana yang baik dan mana yang buruk. Tapi kenapa di maata mereka seorang AULIA belum dianggap "dewasa" sama mereka :")

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

My Comfortable zone part 1! GAP CHILD~

Image
After long time, menghilang akhirnya 2017 memutuskan untuk memposting sesuatu yang bisa membawa hal positif dan mudah-mudahan bisa menjadikan sebuah pelajaran untuk orang lain. Postingan ini pasti akan aku post diseluruh media sosial, karena postingan ini adalah salah satu harta terindah yang Allah berikan selain keluarga. Mereka adalah keluarga kedua ku! Oke baiklah, aku akan langsung mendeskripsikan foto diatas. Itu foto apa? Siapa aja? Kenapa kepikiran foto gitu? 1. Itu foto apa? - Yang pasti itu bukan pemotretan untuk cover majalah apalagi cover sinetron ggs. No! =D. Itu pemotretan iseng yang direncanakan, karena waktu itu kita mau pisah untuk waktu 6 bulan. Jadi pengingat aja bahwa kita pernah satu semester berdelapan mulu hampir 24 jam. Kalo setelah 6 bulan pisah waktu itu kita ga sedekat itu sih gpp fine. Yang penting ada kenang-kenangan kalo kita satu tim,   kita satu keluarga :D 2. Siapa Aja ?  - Kita adalah sebuah tim yang awalnya terbentuk karena suatu ...
Read more

Random~

Bertemu, mengenal, berteman, dan bersahabat denganmu adalah sebuah jalan tuhan untuk member tahu aku bahwa ada seseorang yang kembali memuat aku merasa nyaman dan selalu ingin bersamanya disetiap saat. Awalnya ketika baru berkenalan beberapa hari aku masih acuh tak acuh. Lalu waktu berlalu dan berganti menjad minggu, aku pun masih merasakan hal yang sama. Masih ceplas-ceplos dan mengganggap bahwa kita adalah teman. Namun ketika waktu berganti bulan, rasa nyaman itu mulai menyeruak kepermukaan,.   Namun dengan yakinnyaaku masih menganggap itu sebagai sahabat.   Tapi seiring dengan semakin banyaknya waktu yang dihabiskan berdua, aku pun mulai mengikuti semua rasa yang mengalir. Rasa nyaman dan rasa takut kehilangan itu semakin hari semakin besar. Awalnya aku mampu memendam semuanya sendiri, menikmati setiap kejadian aneh yang selalu membuat jantung berdebar sendiri.   Tapi lama kelamaan satu persatu orang-orang terdekatku megetahuinya. Hingga akhirnya rasa takut kehilanga...
Read more

Tulisan Untuk Senja

Hi Senjaku... Aku tak pernah mengira akan mendapatkan senja terbaik, yah walau kini sudah berganti malam. Tapi aku bersyukur pernah bersama senja terbaik untuk beberapa waktu. Hal yang selalu aku pikirkan ribuan kali, untuk mengenalkan senja pada duniaku. Banyak ketakutan-ketakutanku yang kadang membuatku harus berpikir berulang-ulang. Bukan aku mau menyembunyikan, tapi rasanya senja itu mau kusimpan sendiri sebagai bagian indah dari perjalanan hidupku.  Yah..aku menyebutnya senja. Seseorang yang hadir bukan sebagai pelagi setelah badai. Tapi hadir sebagai senja yang memecah teriknya siang walau mengantarkan aku untuk bertemu malam yang gelap. Aku menyebutnya senja karena dia dapat hadir dan memberi warna lebih indah dan lebih lama dari pelangi. Karena pelangi hanya muncul sesaat dan menghilang karena bias cahaya. Tidak banyak yang akan aku ceritakan, karena bagiku semua cerita kita, punya kesan sendiri dan akan selalu aku rasakan sendiri saja. Yang perlu dunia ku tahu, jik...
Read more